Manfaat Tolak Angin untuk Tubuh Anda - Melakukan perjalanan jauh tidaklah mudah. Rute jalan yang tidak
bersahabat, kondisi tubuh, perbedaan suhu selama perjalanan, lama perjalanan,
bahkan teman travelling pun memegang peranan penting dalam kenyamanan setiap
perjalanan jauh.

Salah satu yang paling
mudah terjadi adalah pusing yang kemudian biasanya mengakibatkan muntah pada
orang yang rentan mabuk perjalanan dan minum Tolak Angin. Biasanya lebih rentan terjadi pada anak kecil. Di
kereta api, misalnya, meski bukan rekan perjalanan sungguhan, melihat kejadian
seperti ini secara langsung biasanya bisa memengaruhi kesehatan di jalan.
Bahkan tak jarang,
aroma tak sedap dari penderitanya yang pertama juga menggoda isi perut hingga
tumpah. Kemudian kejadian ini dilanjutkan oleh penumpang lain dengan kondisi
tubuh yang sama. Untuk menghindarinya, orang tua biasanya menggosok bagian
tubuh anak dengan sesuatu yang hangat atau terkadang memberinya minuman hangat
agar kondisi tubuh yang memburuk cepat sembuh.
Sayangnya, tidak
mudah membawa minuman panas bersama Anda di setiap perjalanan. Setidaknya
diperlukan termos kecil untuk sekedar menghangatkan badan saat AC di kendaraan
membeku. Dan bobot termos cukup terasa saat ditumpuk dengan barang bawaan lain.
Saya lebih memilih
obat lain yang saya anggap lebih praktis dan ekonomis tanpa mengurangi tujuan
awal yaitu mengutamakan produk tolak angin untuk kebutuhan kesehatan di setiap
perjalanan yang saya lakukan. Sebagai tujuan utamanya, menghalau angin selalu
menjadi andalan tolak angin yang ingin menerobos tubuh hingga akhirnya ambruk
di tengah jalan. Selain banyak manfaat, ada beberapa manfaat kesehatan lain
yang saya dapatkan saat mengkonsumsi Tolak Angin.
Apa Manfaat Tolak Angin untuk Tubuh Anda?
Hangatkan tubuh
Anda
Libur Idul Fitri
kemarin, rencana mudik saya hampir berakhir ketika hujan deras tidak bisa
diajak kerjasama sejenak dan terhenti serta memberi saya waktu untuk sampai di
terminal Kampung Rambutan tanpa basah. Berpegang pada anggapan bahwa saya harus berhenti
bertanya kepada tukang ojek online yang saya tumpangi agar tidak turun hujan.
Karena jarak tempuh hanya sekitar 2 KM dan apakah
bisa dikatakan untung atau tidak, dia menyetujui permintaan saya. Alhasil,
sesampainya di terminal desa Rambutan, kondisi pakaian saya basah mulai dari
atas hingga sepatu. Kabar buruknya perjalanan menuju pelabuhan Merak yang
memakan waktu 4-5 jam dalam kondisi macet karena semua ingin pulang
berbondong-bondong, ini bukan kondisi yang baik.
Saya mungkin turun
dari bus dan tidak sadarkan diri jika saya tidak berganti pakaian. Tidak ingin
mengalami kondisi yang tidak diinginkan, saya langsung berganti pakaian. Dan
duduklah dengan nyaman di bus menunggu perjalanan dimulai. Tak lama di situ,
suhu mulai terasa menusuk-nusuk di kulit. Kondisi di luar dan di dalam bus
sama. Dingin.
Saya mengambil
ramuan penolak angin di kantong luar tas dan kemudian mengkonsumsinya untuk
menghangatkan tubuh saya. Pernah melihat orang yang kedinginan mencari air jahe
dan langsung meminumnya. Saat mengkonsumsi air jahe, seseorang akan menikmati rasa pedas yang
nikmat. Bukan cabai pedas atau rasa hangat yang ditimbulkan oleh kandungan
Gingerol pada jahe.
Biasanya saat
dimasak untuk konsumsi keluarga, ditambahkan sedikit gula untuk mendapatkan
rasa yang manis. Berbeda dengan komposisi olahan rumahannya, Jamu Tolak Angin hadir dengan madu sehingga
rasa manis yang ditambahkan lebih terasa. Terasa sangat hangat begitu produk
masuk ke kerongkongan.